DATABASE PROGRAMUNG HOME

Selasa, 27 Oktober 2009

Membuat tabel dengan MS SQL SERVER
MS SQL Server adalah salah satu produk Relational Database Management System (RDBMS) populer saat ini. Fungsi utamanya adalah sebagai database server yang mengatur semua proses penyimpanan data dan transaksi suatu aplikasi. Popularitas SQL Server akhir-akhir ini mulai menanjak dan setara dengan pesaing terdekatnya yaitu Oracle 9i dan Oracle 10g

Membuat Database

Kita akan belajar membuat database, tabel, tabel, dan mengimport data dari database lain untuk digunakan sebagai sarana latihan perintah-perintah SQL.

Cara membuat sebuah database:
  1. Buka Enterprise Manager lalu expand Microsoft SQL Server > SQL Server Groups
  2. Lanjutkan dengan membuka server LOCAL, atau sesuai nama komputer Anda, lalu buka folder Database. Klik kanan folder tersebut dan pilih New Database.















3. Isikan nama database yang akan dibuat, misalnya: ASPNET.
















4. Lanjutkan dengan membuka tab Data Files, di bagian ini terdapat beberapa option yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
  • File Name dan Location, untuk memberi nama file dan meletakkan file database tersebut di suatu lokasi folder yang diinginkan.
  • file growth, mengatur penambahan ukuran file database. Dapat ditetapkan dengan persentase tertentu atau berdasarkan jumlah megabytes tertentu.
  • Maximum file size, ukuran file dapat dibatasi pada tingkat tertentu atau unlimited.

5. Pada tab Transaction Log terdapat option yang sama dengan tab Data Files. Apabila membuat database di SQL Server maka akan terdiri minimum 2 file yaitu:
  • Data File, adalah file untuk menyimpan data
  • Transaction Log, adalah file ynag menyimpan histori transaksi dan semua kejadian di database tersebut.
Pada tutorial ini semua option untuk 2 file tersebut dibiarkan dalam kondisi default.

Membuat tabel

Sebuah database terdiri dari satu atau banyak tabel untuk menyimpan data. Untuk membuat tabel, klik kanan nama database tersebut lalu pilih New > Table.
















Kemudian diisi nama-nama kolom/field untuk tabel tersebut. Berikut contoh pengisian untuk tabel dengan nama Pelanggan yang berisi 6 field, lengkap dengan tipe datanya masing-masing.











Dapat dilihat bahwa setiap field memiliki tipe data dan ukurannya masing-masing. Penting untuk diperhatikan bahwa sebuah field harus menggunakan tipe data dan ukuran secara tepat, sesuai dengan kebutuhannya. Apalagi tipe data dan ukurannya terlalu besar, maka database akan cepat membengkak dan memakan memori lebih banyak dari yang dibutuhkan. Selain itu juga perlu ditetapkan field mana yang harus diisi dan mana yang tidak. Pada contoh tersebut field IDPelanggan, Nama, dan Email harus diisi dengan mengisi setup Allow Null = False. Artinya field tersebut tidak diperbolehkan kosong.

Primary Key dan Foreign Key

Setiap tabel sebaiknya dilengkapi dengan primary key yang merupakan identitas unik dari setiap baris data. Dengan demikian apabila dalam suatu tabel terdapat sekian ribu baris data misalnya, maka setiap barisnya memiliki identitas sendiri berdasarkan primary key nya. Pada contoh diatas yang bertindak sebagai primary key adalah IDPelanggan, yang berbeda untuk setiap barisnya. Salah satu teknik sederhana dan efektif adalah menetapkan field autonumber sebagai primary key. Jadi secara otomatis akan ditetapkan angka berurutan dalam setiap barisnya. Pada tabel tersebut terlihat tipe datanya adalah smallint dan dibuat autonumber dengan mengisi Identity Seed dan Identity Increment = 1. Identity diisi Yes, artinya field tersebut akan bernilai berbeda setiap barisnya sehingga dapat berfungsi sebagai primary key. Anda juga dapat membuat primary key dengan tipe data lain (bukan autonumber) sesuai dengan kebutuhannya

Relationship Antar Tabel

Dalam sebuah database terdapat hubungan antar tabel yang menjelaskan keterkaitan satu tabel dengan tabel lainnya. Relationship ini sangat penting untuk menjaga integritas dan konsistensi data antar tabel. Misalnyajangan sampai terjadi muncul data tentang pembelian barang di tabel Order, padahal nama pelanggannya belum dientri di tabel Pelanggan. Selain itu relationship juga mempermudah membaca desain sebuah database karena terlihat dengan jelas hubungan antar tabelnya. Misalnya dibuat satu tabel lagi dengan nama Order, yang berisi data-data pesanan barang yang dibeli oleh setiap pelanggan sebaga berikut:

Kedua tabel tersebut (Pelanggan dan Order) dihubungkan oleh field IDPelanggan, sehingga konsistensi dan hubungan data kedua tabel dapat dijamin. Perlu diperhatikan bahwa field PelangganID yang terdapat di kedua tabel tersebut harus memiliki tipe data yang sama. Untuk membuat relationship antara kedua tabel tersebut, klik kanan ikon Diagrams dan pilih new Diagram sehingga akan tampil wizard untuk membuat diagram dan relationship.














Pilih 2 tabel Pelanggan dan Order dan klik Add sehingga keduanya menjadi anggota diagram.









Setelah selesai maka terihat kedua tabel tesebut sudah terdapat dalam diagram. Untuk menetapkan relationship, tinggal mengklik field IDPelanggan di tabel Pelanggan, dan mendragnya ke field IDPelanggan di tabel Order. Maka muncul dialog properti relationship sebagai berikut:



















Pada dialog tersebut terdapat beberapa opton sebagai berikut:
  • Check existing data on creation, konsistensi data akan langsung dicek pada saat pembuatan relationship.
  • Enforce relationship on replication, pada saat replikasi antar database maka pengcopyan data dilakukan dengan mempertimbangkan hubungan antra tabel (tidak dibahas dalam tulisan ini)
  • Enforces relationship for INSERTs and UPDATEs, merupakan bagian yang sangat penting dalam relationship antar tabel. Bagian inimnegecek hubungan tabel setiap terjadi perubahan dan penambahan data di tabel master.
    • Cascade Update Related Fields, setiap ada perubahan di tabel master (Pelanggan) maka field PelangganID di tabel Order juga ikut berubah.
    • Cascade Delete Related Records, apabila data pelanggan di tabel master (Pelanggan) dihapus, maka semua data yang terkait dengan PelangganID terkait di tabel Order juga dihapus
Setelah semua setup selesai, klik OK maka diagram tersebut selesai dibuat. Anda dapat menambah tabel terkait ke dalam diagram tersebut sesuai dengan kebutuhan. Selain itu juga dapat dibuat beberapa diagram dalam satu databse untuk mempermudah menganalisis desain database. Hal ini biasanya dilakukan apabila jumlah tabelnya sudah sangat banyak.















Anda perlu memberikan nama kepada diagram tersebut dan menyimpannya. Klik toolbar Save untuk menyimpan diagram.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar