DATABASE PROGRAMUNG HOME

Selasa, 27 Oktober 2009

Desain data base

DESAIN DATA BASE

Proses Desain Data Base
-Analisis Persyaratan
-Desain Data Base Konseptual
-Desain Data Base Logika
-Perbaikan Skema
-Desain Data Base Fisik
-Desain Aplikasi dan Keamanan
Analisis Persyaratan
Memahami dan mengetahui data yang harus disimpan dalam database, aplikasi apa yang harus dibangun di atasnya, jenis operasi apa yang akan digunakan, dst.
Desain Database konseptual
Informasi yang dikumpulkan pada tahap analisis persyaratan digunakan untuk mengembangkan deskripsi data tingkat tinggi. Tahapan ini sering dilakukan dengan menggunakan model E-R. Tujuannya adalah untuk menciptakan gambaran sederhana tentang data yang mirip dengan pemikiran pengguna / user.
Desain Database Logika
Merubah skema E-R menjadi skema database relasional. Tujuannya adalah memperoleh skema konseptual pada model data relasional yang sering dinamakan skema logika. Perbaikan Skema Analisis sekumpulan relasi dalam skema database relasional untuk mengidentifikasi permasalahan yang muncul dan memperbaikinya.
Desain Data Base Fisik
Tahapan ini mencakup pembuatan indeks pada beberapa tabel, mengelompokkan beberapa tabel atau melibatkan desain ulang yang substansial terhadap beberapa bagian skema database.
Desain Aplikasi dan Keamanan
Semua proyek perangkat lunak yang melibatkan sebuah DBMS harus mempertimbangkan aspek aplikasi yang berada di luar database.
Enkripsi
Digital Signature
Entity-Relationship (E-R)
Model data Entity-Relationship (E-R) terdiri dari sekumpulan obyek-obyek, yang disebut dengan entitas dan hubungan yang terjadi diantara obyek-obyek tersebut. Model data E-R terbagi menjadi tiga konsep dasar, yaitu : himpunan entitas, himpunan relationship, dan atribut.
Entitas (Entity) dan Himpunan Entitas (Entity Set)
Suatu entitas merupakan suatu obyek dasar atau individu yang mewakili sesuatu yang nyata eksistensinya dan dapat dibedakan dari obyek-obyek yang lain. Suatu entitas mempunyai sekumpulan sifat, dan nilai dari beberapa sifat tersebut adalah unik yang dapat mengidentifikasi entitas tersebut.
Entitas
Sebagai contoh : setiap mahasiswa pada suatu perguruan tinggi merupakan suatu entitas, dan NIM secara unik dapat menjadi identitas seorang mahasiswa.
Himpunan Entitas
Sekumpulan entitas yang mempunyai tipe yang sama (sejenis) dan berada dalam lingkup yang sama membentuk suatu himpunan entitas Sebagai contoh, sekumpulan orang yang menjadi mahasiswa pada suatu perguruan tinggi, dapat didefinisikan sebagai himpunan entitas mahasiswa. Sehingga dapat dikatakan bahwa entitas menunjuk pada individu suatu objek, sedangkan himpunan entitas menunjuk pada rumpun dari individu tersebut. Suatu entitas memiliki atribut. Atribut merupakan sifat-sifat atau properti yang dimiliki oleh entitas. Atribut inilah yang membedakan antara entitas yang satu dengan entitas yang lain. Sebagai contoh, entitas mahasiswa mempunyai atribut NIM, nama_mhs, alamat_mhs, tgl_lahir
Atribut dalam E-R Dikarakterisasikan dalam beberapa tipe :
  • Atribut sederhana dan komposit
  • Atribut bernilai tunggal dan banyak
  • Atribut null
  • Atribut turunan
Atribut Sederhana dan Komposit
Atribut sederhana yaitu atribut yang tidak diuraikan menjadi sub atribut, atau tidak dapat diuraikan menjadi atribut yang lain. Atribut komposit adalah atribut yang dapat diuraikan menjadi beberapa sub atribut. Pada contoh di atas, nama_mhs merupakan atribut sederhana, sedangkan alamat_mhs merupakan atribut komposit karena dapat diuraikan menjadi beberapa sub atribut, yaitu alamat, nama_kota, kodepos.
Atribut bernilai tunggal dan banyak
Atribut bernilai tunggal ditujukan pada atribut yang mempunyai paling banyak satu nilai untuk setiap baris data. Contoh data mahasiswa di atas, semua atribut merupakan atribut bernilai tunggal. Atribut bernilai banyak adalah atribut yang dapat berisi lebih dari satu nilai, tetapi mempunyai jenis yang sama. Contoh atribut bernilai banyak adalah jika kita menambahkan atribut hobi pada data mahasiswa. Seorang mahasiswa dapat memiliki satu hobi atau lebih dari satu hobi, bahkan dapat juga tidak mempunyai hobi.
Atribut Null
Nilai null digunakan ketika suatu entitas tidak mempunyai suatu nilai untuk suatu atribut. Null juga menandakan bahwa suatu nilai atribut tidak ada atau tidak diketahui. Sebagai contoh, jika mahasiswa tidak mempunyai hobi, maka pada atribut hobi tidak ada nilainya.
Atribut Turunan
Atribut turunan adalah atribut yang nilainya diperoleh dari pengolahan atau dapat diturunkan atribut atau tabel lain yang berhubungan. Sebagai contoh adalah penambahan atribut angkatan pada tabel data mahasiswa. Nilai pada atribut angkatan dapat diketahui dari NIM mahasiswa.
Relasi dan Himpunan Relasi
Relasi menunjukkan adanya hubungan di antara sejumlah entitas yang berasal dari sejumlah himpunan entitas yang berbeda. Misalnya, seorang mahasiswa dengan NIM = ‘0700001’ dan nama_mhs = ‘Pascal’ (yang ada di himpunan entitas mahasiswa) mempunyai relasi dengan entitas mata kuliah dengan kode_mtkul = ‘CS3004’ dan nama_mtkul = ‘Analisa Algoritma’. Relasi dari kedua entitas tersebut mengandung arti bahwa mahasiswa tersebut sedang mengambil mata kuliah Analisa Algoritma.
Kardinalitas Relasi
Kardinalitas merupakan jumlah maksimum entitas, dimana entitas tersebut dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Tipe – tipe Kardinalitas Relasi
  • Satu – satu (One to One)
  • Satu – Banyak (One to Many)
  • Banyak – Satu (Many to One)
  • Banyak – Banyak (Many to Many)
Satu – satu (One to One)
Suatu entitas di dalam himpunan entitas A dihubungkan dengan paling banyak satu entitas di dalam hinpunan entitas B, dan entitas di dalam himpunan entitas B dihubungkan dengan paling banyak satu entitas dalam himpunan entitas A.
Satu – Banyak (One to Many)
Suatu entitas di dalam himpunan entitas A dihubungkan dengan lebih dari satu entitas di dalam himpunan entitas B, dan entitas di dalam himpunan entitas B hanya dapat dihubungkan dengan paling banyak satu entitas dalam himpunan entitas A.
Banyak – Satu (Many to One)
Suatu entitas di dalam himpunan entitas A dihubungkan dengan paling banyak satu entitas di dalam himpunan entitas B, dan entitas di dalam himpunan entitas B dapat dihubungkan dengan lebih dari satu entitas dalam himpunan entitas A.
Banyak-banyak (Many to Many)
Suatu entitas di dalam himpunan entitas A dapat dihubungkan dengan lebih dari satu entitas di dalam himpunan entitas B, dan entitas di dalam himpunan entitas B dapat dihubungkan dengan lebih dari satu entitas dalam himpunan entitas A.
Kunci (Key)
Kunci atau key merupakan satu atau gabungan dari beberapa atribut yang dapat membedakan semua baris data dengan unik. Jika suatu atribut menjadi kunci, maka tidak boleh ada dua atau lebih baris data dengan nilai yang sama. Macam-macam key:
  • Super Key
  • Candidate Key
  • Primary Key
Super Key
Superkey, merupakan suatu himpunan yang terdiri dari satu atau lebih atribut yang dapat membedakan setiap baris data dengan unik dalam sebuah tabel. Sebagai contoh (NIM, nama_mhs, alamat_mhs, tgl_lahir), (NIM, nama_mhs, alamat_mhs), (NIM, nama_mhs), (nama_mhs), (NIM).
Candidate Key
Candidate-key, merupakan himpunan atribut minimal yang dapat membedakan setiap baris data dengan unik dalam sebuah tabel. Sebagai contoh adalah (NIM), (nama_mhs).
Primary Key
Primary key, merupakan kunci yang paling unik, lebih ringkas, lebih sering dijadikan acuan. Primary key dapat dipilih dari salah satu dari candidate key. Contoh primary key adalah (NIM).
Diagram Entity-Relationship (Diagram E-R)
Suatu database, dapat digambarkan secara grafik dengan suatu diagram E-R.
notasi E-R
Persegi panjang, menggambarkan himpunan entitas. Elips, menggambarkan atribut-atribut (atribut yang berfungsi sebagai kunci digarisbawahi). Belah ketupat, menggambarkan himpunan relationship. Garis, menggambarkan hubungan atribut ke entitas dan himpunan entitas ke himpunan relationship. Kardinalitas relasi dapat digambarkan dengan banyaknya garis cabang atau dengan pemakaian angka, 1 untuk relasi satu, n untuk relasi banyak.
Notasi E-R
Tahapan Pembuatan Diagram E-R
Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh himpunan entitas yang akan terlibat
  • Menentukan atribut – atribut key dari masing-masing himpunan entitas
  • Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh himpunan relasi diantara himpunan entitas yang ada beserta foreign key
  • Menentukan derajat kardinalitas untuk setiap himpunan relasi
  • Melengkapi himpunan entitas dan himpunan relasi dengan atribut deskriftif (non key)
Diagram E-R
Contoh, relasi antara himpunan entitas Mahasiswa dengan himpunan Mata Kuliah. Himpunan relasinya disebut dengan “Belajar”. Pada relasi ini, seorang mahasiwa bisa mengambil lebih dari satu mata kuliah. Setiap mata kuliah dapat diambil lebih dari satu mahasiswa.
Himpunan Entitas Lemah (Weak Entity Set)
Himpunan entitas yang tidak memiliki atribut yang dapat berfungsi sebagai primary key. Himpunan entitas lemah berisi entitas-entitas yang kemunculannya tergantung pada keberadaannya dalam sebuah relasi terhadap entitas lain (entitas kuat). Sebagai contoh, pada tabel data Mahasiswa, dapat dilengkapi dengan entitas baru, yaitu hobi. Data hobi dapat dikategorikan sebagai himpunan entitas lemah (digambarkan dengan kotak ganda), karena keberadaannya bergantung pada adanya relasi dengan entitas yang ada pada himpunan entitas mahasiswa
Spesialisasi dan Generalisasi
Suatu himpunan entitas mungkin mempunyai sub kelompok entitas yang berbeda dari entitas yang lain pada himpunan entitas tersebut. Suatu sub himpunan yang berada dalam himpunan entitas mungkin mempunyai atribut yang tidak dimiliki oleh semua entitas dalam himpunan entitas tersebut. Himpunan entitas dosen dapat dibagi menjadi dua, yaitu dosen tetap dan dosen tidak tetap. Himpunan entitas dosen, bisa memiliki atribut nip, golongan, pangkat, tgl_masuk. Sedangkan untuk dosen tidak tetap, atribut-atribut tersebut tidak diperlukan. Adanya perbedaan tersebut menyebabkan entitas dosen tidak mungkin disatukan dalam sebuah himpunan entitas. Dari suatu himpunan entitas, dapat dilakukan pengelompokan yang dapat membentuk suatu himpunan entitas baru atau proses top down disebut dengan proses spesialisasi Kebalikan dari spesialisasi adalah generalisasi, yaitu proses bottom up.
Agregasi
Satu keterbatasan dari model E-R adalah tidak mungkin untuk mengekspresikan suatu himpunan relasi yang secara langsung menghubungkan sebuah himpunan entitas dengan sebuah himpunan relasi. Untuk mengatasi hal tersebut, digunakan suatu notasi khusus yang dinamakan dengan agregasi. Contoh, relasi antara himpunan entitas mahasiswa dengan himpunan entitas mata kuliah. Terdapat beberapa mata kuliah yang mengandung kegiatan praktikum. Himpunan relasi “Kegiatan” dalam diagram ER berikut ini menunjukkan entitas mahasiswa yang mengikuti kegiatan praktikum, karena sedang mengambil mata kuliah yang ada praktikumnya
Membuat tabel dengan MS SQL SERVER
MS SQL Server adalah salah satu produk Relational Database Management System (RDBMS) populer saat ini. Fungsi utamanya adalah sebagai database server yang mengatur semua proses penyimpanan data dan transaksi suatu aplikasi. Popularitas SQL Server akhir-akhir ini mulai menanjak dan setara dengan pesaing terdekatnya yaitu Oracle 9i dan Oracle 10g

Membuat Database

Kita akan belajar membuat database, tabel, tabel, dan mengimport data dari database lain untuk digunakan sebagai sarana latihan perintah-perintah SQL.

Cara membuat sebuah database:
  1. Buka Enterprise Manager lalu expand Microsoft SQL Server > SQL Server Groups
  2. Lanjutkan dengan membuka server LOCAL, atau sesuai nama komputer Anda, lalu buka folder Database. Klik kanan folder tersebut dan pilih New Database.















3. Isikan nama database yang akan dibuat, misalnya: ASPNET.
















4. Lanjutkan dengan membuka tab Data Files, di bagian ini terdapat beberapa option yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
  • File Name dan Location, untuk memberi nama file dan meletakkan file database tersebut di suatu lokasi folder yang diinginkan.
  • file growth, mengatur penambahan ukuran file database. Dapat ditetapkan dengan persentase tertentu atau berdasarkan jumlah megabytes tertentu.
  • Maximum file size, ukuran file dapat dibatasi pada tingkat tertentu atau unlimited.

5. Pada tab Transaction Log terdapat option yang sama dengan tab Data Files. Apabila membuat database di SQL Server maka akan terdiri minimum 2 file yaitu:
  • Data File, adalah file untuk menyimpan data
  • Transaction Log, adalah file ynag menyimpan histori transaksi dan semua kejadian di database tersebut.
Pada tutorial ini semua option untuk 2 file tersebut dibiarkan dalam kondisi default.

Membuat tabel

Sebuah database terdiri dari satu atau banyak tabel untuk menyimpan data. Untuk membuat tabel, klik kanan nama database tersebut lalu pilih New > Table.
















Kemudian diisi nama-nama kolom/field untuk tabel tersebut. Berikut contoh pengisian untuk tabel dengan nama Pelanggan yang berisi 6 field, lengkap dengan tipe datanya masing-masing.











Dapat dilihat bahwa setiap field memiliki tipe data dan ukurannya masing-masing. Penting untuk diperhatikan bahwa sebuah field harus menggunakan tipe data dan ukuran secara tepat, sesuai dengan kebutuhannya. Apalagi tipe data dan ukurannya terlalu besar, maka database akan cepat membengkak dan memakan memori lebih banyak dari yang dibutuhkan. Selain itu juga perlu ditetapkan field mana yang harus diisi dan mana yang tidak. Pada contoh tersebut field IDPelanggan, Nama, dan Email harus diisi dengan mengisi setup Allow Null = False. Artinya field tersebut tidak diperbolehkan kosong.

Primary Key dan Foreign Key

Setiap tabel sebaiknya dilengkapi dengan primary key yang merupakan identitas unik dari setiap baris data. Dengan demikian apabila dalam suatu tabel terdapat sekian ribu baris data misalnya, maka setiap barisnya memiliki identitas sendiri berdasarkan primary key nya. Pada contoh diatas yang bertindak sebagai primary key adalah IDPelanggan, yang berbeda untuk setiap barisnya. Salah satu teknik sederhana dan efektif adalah menetapkan field autonumber sebagai primary key. Jadi secara otomatis akan ditetapkan angka berurutan dalam setiap barisnya. Pada tabel tersebut terlihat tipe datanya adalah smallint dan dibuat autonumber dengan mengisi Identity Seed dan Identity Increment = 1. Identity diisi Yes, artinya field tersebut akan bernilai berbeda setiap barisnya sehingga dapat berfungsi sebagai primary key. Anda juga dapat membuat primary key dengan tipe data lain (bukan autonumber) sesuai dengan kebutuhannya

Relationship Antar Tabel

Dalam sebuah database terdapat hubungan antar tabel yang menjelaskan keterkaitan satu tabel dengan tabel lainnya. Relationship ini sangat penting untuk menjaga integritas dan konsistensi data antar tabel. Misalnyajangan sampai terjadi muncul data tentang pembelian barang di tabel Order, padahal nama pelanggannya belum dientri di tabel Pelanggan. Selain itu relationship juga mempermudah membaca desain sebuah database karena terlihat dengan jelas hubungan antar tabelnya. Misalnya dibuat satu tabel lagi dengan nama Order, yang berisi data-data pesanan barang yang dibeli oleh setiap pelanggan sebaga berikut:

Kedua tabel tersebut (Pelanggan dan Order) dihubungkan oleh field IDPelanggan, sehingga konsistensi dan hubungan data kedua tabel dapat dijamin. Perlu diperhatikan bahwa field PelangganID yang terdapat di kedua tabel tersebut harus memiliki tipe data yang sama. Untuk membuat relationship antara kedua tabel tersebut, klik kanan ikon Diagrams dan pilih new Diagram sehingga akan tampil wizard untuk membuat diagram dan relationship.














Pilih 2 tabel Pelanggan dan Order dan klik Add sehingga keduanya menjadi anggota diagram.









Setelah selesai maka terihat kedua tabel tesebut sudah terdapat dalam diagram. Untuk menetapkan relationship, tinggal mengklik field IDPelanggan di tabel Pelanggan, dan mendragnya ke field IDPelanggan di tabel Order. Maka muncul dialog properti relationship sebagai berikut:



















Pada dialog tersebut terdapat beberapa opton sebagai berikut:
  • Check existing data on creation, konsistensi data akan langsung dicek pada saat pembuatan relationship.
  • Enforce relationship on replication, pada saat replikasi antar database maka pengcopyan data dilakukan dengan mempertimbangkan hubungan antra tabel (tidak dibahas dalam tulisan ini)
  • Enforces relationship for INSERTs and UPDATEs, merupakan bagian yang sangat penting dalam relationship antar tabel. Bagian inimnegecek hubungan tabel setiap terjadi perubahan dan penambahan data di tabel master.
    • Cascade Update Related Fields, setiap ada perubahan di tabel master (Pelanggan) maka field PelangganID di tabel Order juga ikut berubah.
    • Cascade Delete Related Records, apabila data pelanggan di tabel master (Pelanggan) dihapus, maka semua data yang terkait dengan PelangganID terkait di tabel Order juga dihapus
Setelah semua setup selesai, klik OK maka diagram tersebut selesai dibuat. Anda dapat menambah tabel terkait ke dalam diagram tersebut sesuai dengan kebutuhan. Selain itu juga dapat dibuat beberapa diagram dalam satu databse untuk mempermudah menganalisis desain database. Hal ini biasanya dilakukan apabila jumlah tabelnya sudah sangat banyak.















Anda perlu memberikan nama kepada diagram tersebut dan menyimpannya. Klik toolbar Save untuk menyimpan diagram.



Jumat, 09 Oktober 2009

SISTEM BAASIS DATA

Sistem Basis Data
Pendahuluan :
Mengapa belajar basis data ?
Akademik : Basis Data menyentuh banyak topik dalam lingkungan ilmu komputer.
Programmer : Program aplikasi sangat membutuhkan basis data.
Kapitalis : Untuk mendapatkan uang perlu basis data.
Pengertian Basis Data
Basis data didefinisikan sebagai sekumpulan data yang saling berhubungan, disimpan dengan minimum
redundansi untuk melayani banyak aplikasi secara optimal.
Redundansi :
-penyimpanan data yang sama secara berulang
-jika data yang dapat diperoleh dari data lain disimpan tersendiri.
-Ruang penyimpanan yang boros, dan dapat menimbulkan tidak konsistennya data.
basis data juga di aaartikan sekumpulan data, umumnya mendeskripsikan aktivitas suatu organisasi yang saling berhubungan.
Suatu basis data yang berbasis komputer dibuat dan dipelihara oleh sekumpulan program aplikasi yang ditulis secara khusus untuk menyelesaikan masalah tertentu, atau dengan menggunakan suatu Sistem Manajemen Basis Data (Database Management System).
Sistem Manajemen Basis Data (SMBD)
Perangkat lunak yang didesain untuk membantu memelihara dan memanfaatkan sekumpulan data yang besar.
Menyimpan data dalam bentuk file dan menulis kode aplikasi
Manfaat SMBD
-Kemandirian data
-Akses Data efisien
-Integritas dan keamanan data
-Administrasi data
-Akses Konkruen dan Crash Recovery
-Waktu Pengembangan aplikasi terkurangi
Kemandirian Data
-Program aplikasi tidak diekspos pada detail representasi dan penyimpanannya.
-SMBD menyediakan sebuah pandangan abstrak tentang data yang menyembunyikan detail data.
Integritas dan keamanan data
-Tersedianya batasan integritas.
-Tersedianya keamanan data.
SMBD menjadwalkan akses konkuren pada data sehingga pengguna dapat memandang data sebagai data yang sedang diakses oleh hanya satu pengguna pada satu waktu.
Sistem Basis Data Terdiri atas empat komponen
-Data
Data untuk suatu basis data mempunyai karakteristik terintegrasi dan pemakaian bersama.
Sistem multi-user ialah suatu sistem yang memungkinkan banyak pengguna (user) dapat mengakses basis data secara berbarengan (concurrent).
-Hardware
Terdiri atas peralatan utama berupa penyimpanan bantu dan peralatan
-Software
Perangkat lunak untuk sistem basis data disebut SMBD, yang merupakan lapisan diantara basis data secara phisik dengan pemakai.
-User
Pemrogram aplikasi, yaitu yang bertanggung jawab menulis program aplikasi yang menggunakan basis data.
Pengguna akhir, yaitu pengguna yang berinteraksi dengan sistem basis data secara on-line melalui workstation atau terminal.
Administrator Basis Data (Database Administrator), yaitu seseorang yang menyusun strategi dan putusan kebijakan mengenai data, dan menyediakan kebutuhan dukungan teknik untuk mengimplementasikan putusan yang dipilih.
MODEL DATA
Kumpulan tools yang secara konseptual untuk mendeskripsikan data, hubungan data, semantic data, dan konsistensi konstrain
Kumpulan konstruksi deskripsi data level tinggi yang menyembunyikan detail penyimpanan level rendah.
-Flat-file
Kelemahan Flat File
Flat-file tidak menggunakan struktur data yang dengan mudah dapat direlasikan
Sulit untuk mengatur data secara efisien dan menjamin akurasi
Lokasi fisik fields data dengan file harus diketahui
Program harus dikembangkan untuk mengatur data
-Hirarki
Kelebihan basis data hirarki dibandingkan flat-file:
Data dapat dengan cepat dilakukan retrieve
Integritas data mudah dilakukan pengaturan
Kelemahan basis data hirarki dibandingkan flat-file:
Pengguna harus sangat familiar dengan struktur basis data
Terjadi redudansi data
-Jaringan
Kelebihan basis data jaringan:
Data lebih cepat diakses
User dapat mengakses data dimulai dari beberapa tabel
Mudah untuk memodelkan basis data yang komplek
Mudah untuk membentuk query yang komplek dalam melakukan retrieve data.
Kelemahan basis data jaringan:
Struktur basis datanya tidak mudah untuk dilakukan modifikasi
Perubahan struktur basis data yang telah didefinisikan akan mempengaruhi program aplikasi yang mengakses basis data
User harus memahami struktur basis data.
-Relasional
(Kelebihan)
Data sangat cepat diakses
Struktur basis data mudah dilakukan perubahan
Data direpresentasikan secara logik, user tidak membutuhkan bagaimana data disimpan.
(Kelemahan)
Kelompok informasi / tables yang berbeda harus dilakukan joined untuk melakukan retrieve data
User harus familiar dengan relasi antar tabel
User harus belajar SQL.

-Berorientasi Objek (Object Oriented (OO))
Kelebihan
Programmer hanya dibutuhkan memahami konsep berorientasi objek untuk mengkombinasikan konsep berorientasi objek dengan storage basis data relasional
Objek dapat dilakukan sifat pewarisan dari objek yang lain
Secara teoritis mudah untuk mengatur objek
Kelemahan
User harus memahami konsep berorientasi objek, karena basis data berorientasi objek tidak dapat bekerja dengan metoda pemrograman tradisional
-Relasional Objek (Object Relational (OR))
Kelebihan basis data relasional objek:
Tipe bentukan dapat dibuat
Kelemahan basis data relasional objek:
User harus memahami antara konsep berorientasi objek dengan relasional
Beberapa vendor mengimplementasikan konsep relasional objek tidak mendukung sifat pewarisan objek.
Level abstraksi Dalam SMBD
Skema eksternal
Model Data.
Skema Konseptual
Mendeskripsikan data yang disimpan dalam model data SMBD. Dalam SMBD Relasional, skema ini mendeskripsikan semua relasi yang disimpan dalam basis data.
Skema Fisik
Menentukan detail penyimpanan data. Meringkas semua relasi yang dideskripsikan pada skema konseptual untuk disimpan pada media penyimpanan sekunder.



Kamis, 10 September 2009

kelompok kami

5 orang yang tergabung dalam kelompok 'kami' antara lain :
_sumarno
_agus nasrullah
_edi septiawan
_itok sugiharto
_suseno